
Kabar Mangupura – Tokoh kharismatik dari Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gde Agung (74), akan menjalani prosesi sakral Abhiseka Ida Cokorda pada Senin (7/7/2025) di Pura Taman Ayun, Mengwi, Badung. Prosesi ini merupakan bentuk penyucian sekaligus peneguhan swadarma untuk meningkatkan pengabdian secara sakala-niskala, bukan penobatan raja seperti yang umum disalahartikan publik.
Ritual budaya langka yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 09.00 WITA ini diperkirakan akan dihadiri ribuan orang. Termasuk tokoh nasional dan kerajaan, seperti Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta Ketua DPD RI Sultan Najamudin.
Prosesi Sakral Bernuansa Budaya Tinggi
Ketua Umum Kepanitiaan Abhiseka, I Wayan Subawa, menyampaikan bahwa rangkaian Abhiseka telah dimulai sejak Sabtu (5/7), ditandai dengan upacara mapepada di Pura Taman Ayun—ritual penyucian hewan sebagai sarana upakara. Hari Minggu, seluruh kawasan Puri Ageng Mengwi dan Pura Taman Ayun ditata secara khusus untuk menyambut prosesi utama.
Senin pagi, prosesi diawali dari Puri Mengwi menuju Pura Taman Ayun, sekitar 500 meter, yang dikawal oleh iring-iringan Bhagawanta Puri, Ida Dalem Semaraputra (Raja Klungkung). Serta pembawa SK penobatan dan Dampar Kencana. Gde Agung kemudian akan ‘medal’ (keluar) dari Kori Agung, didampingi istri, serta para tokoh Bali. Beliau langsung menuju Candi Bentar untuk menyambut tarian Ardanareswari.
Baca Juga : SAR Temukan Objek Diduga Bangkai Kapal
Setelah upacara penyambutan (blabaran) dan penyucian (prasita), Gde Agung akan memasuki Utama Mandala untuk menerima gelar kehormatan. Melalui pemasangan pin, destar (mahkota), dan tongkat kebesaran.
Bukan Penobatan Raja, Tapi Pengabdian Leluhur
Dalam pernyataannya, Anak Agung Gde Agung menegaskan bahwa Abhiseka ini bukan penobatan menjadi raja. Melainkan wujud komitmen pribadi menjaga dresta (tradisi luhur) dan meningkatkan ngayah (pengabdian) kepada masyarakat dan leluhur.
“Saya bukan raja. Ini peristiwa budaya. Saya ingin menjaga nilai-nilai luhur Puri, ngayah ring Ida Batara adalah tujuan hidup saya,” ujar mantan Bupati Badung dua periode dan anggota DPD RI tersebut.
Subawa menambahkan, Abhiseka Ida Cokorda dilandasi bhisama Bhagawanta Puri Ageng Mengwi. Dan mendapat dukungan penuh dari Asta Puri, keluarga besar, serta 38 bendesa adat se-Mengwi.
“Kesiapan ini bukan untuk kemegahan, tetapi sebagai bentuk pertanggungjawaban budaya dan spiritual,” tegas Subawa.